FILSAFAT EMPIRISME
Empirisme adalah berasal dari bahasa
Inggris empiricism dan experience. Akar katanya dari bahasa
Yunani empeira dan dari kata experieta yang memiliki arti
berpengalaman. Bagi kaum empiris, pengetahuan itu berasal dari pengalaman
inderawi dan dengan demikian menyatakan bahwa pengalaman adalah satu-satunya
sumber utama dari pengetahuan, bukan akal
Menurut A.R. Lacey bahwa empirisme adalah aliran filsafat yang berpandangan
bahwa pengetahuan diperoleh berdasarkan pengalaman dari indera manusia
David Hume adalah
penyusun aliran empirisme dan menjadi antitesis dari rasionalisme. Apabila
Descartes menggunakan skeptisisme sebagai landasan rasionalismenya, David Hume
mengutamakan sikap obyektif sebagai syarat mutlaknya
Subjek rasio tidak akan memiliki informasi apapun apabila tidak bersentuhan dengan obyek pengalaman. Empirisme menggunakan metode penyimpulan induktif yang bergerak dari satu premisi minor ke premis mayor sampai kepada kesimpulan umum. Contohnya besi, tembaga, aluminium dan jenis logam lainnya akan memuai apabila dipanaskan.
Maka dapat disimpulkan
bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai (Barus, 2013, p. 314). David Hume
menyatakan bahwa mustahil mengungkapkan hakikat manusia secara intuitif,
sehingga diperlukan metode induktif ketimbang deduktif. Aliran filsafat ini
merupakan antitesis dari aliran filsafat rasionalisme
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Pemikiran empirisme ini merupakan hal yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang memiliki pemikiran empiris sadar atau tidak disadari. Empirisme tidak hanya bisa diterapkan dalam eksperimen saintifik dalam meneliti saja. Seseorang dapat menggunakan pendekatan empiris dalam menganalisis suatu kondisi atau masalah sehari-hari.
Contohnya dalam hal menilai sifat manusia di mana pengalaman sangat diperlukan. Dalam rangka memiliki penilaian yang baik terhadap karakter seseorang, kita dapat melakukannya dengan berinteraksi langsung dengan orang tersebut. Pengalaman yaitu interaksi dengan orang yang sifatnya ingin kita ketahui memberikan pengetahuan tentang orang itu.
Contoh lainnya yaitu bagaimana memahami sebuah rasa, misalnya rasa dalam makanan. Daripada hanya memikirkan rasa dalam makanan tersebut, alangkah baiknya makanan tersebut dimakan agar rasanya bisa diketahui. Cara mengetahui sebuah obat itu baik atau tidak adalah dengan meminumnya, apabila menggunakan pendekatan empirisme.
Hal tersebut merupakan contoh implementasi terhadap pendekatan
empiris dalam kehidupan sehari-hari. Cara memperoleh pengetahuan dalam aliran
empirisme ini disebut a posteriori atau post to experience yang
berarti diperoleh setelah pengalaman
Silahkan klik → Kelemahan aliran empirisme
Bibliography:
Bagus, L. (2002). Kamus
Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Barus, Z. (2013). Analisis
Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif dan Penelitian
Hukum Sosiologis. Jurnal Dinamika Hukum, 13(2), 314.
Lacey, A. (2000). A
Dictionary of Philosophy. New York: Routledge.
Lubis, N. A. (2015). Pengantar
Filsafat Umum. Medan: Perdana Publishing.
Poedjiadi, A., &
Muchtar, S. A. (2014). Filsafat Ilmu. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Comments
Post a Comment